Gita yang merupakan lulusan Harvard tahun 2000 mengatakan, saat ini sangat sedikit orang Indonesia yang kuliah di Harvard. Kalah jika dibandingkan orang Korea Selatan atau China.
"Mahasiswa Korea yang masuk Harvard per tahunnya mencapai 700 Orang, Indonesia hanya 5 orang," tutur Gita saat memberikan kuliah umum mahasiswa lulusan pasca sarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Sabtu (18/5/2013).
Bahkan secara keseluruhan, jumlah mahasiswa INdonesia yang mengenyam pendidikan di Amerika Serikat masih minim. China dan India adalah dua negara yang sering mengirimkan mahasiswa terbaiknya u ntuk mengenyam pendidikan di Amerika Serikat.
"Sebanyak 140 ribu mahasiswa asal Tiongkok belajar ke AS (Amerika Serikat), India 120 ribu, sedangkan Indonesia hanya 7.500 orang," imbuhnya.
"Kita masih kurang jumlah lulusan yang bergelar Phd bila dibandingkan China dan India. China jumlah lulusan Phd sampai saat ini antara 700-800 ribu orang, India 600-700 ribu orang, sedangkan Indonesia hanya 30-65 ribu orang," jelasnya.
Dikatakan Gita, ini adalah tugas pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyalurkan dana pendidikan sebesar 20% tepat sasaran. Jika pembagian tepat sasaran, maka kampus-kampus luar negeri akan diramaikan dengan mahasiswa asal Indonesia melalui program beasiswa.
"Anggaran pendidikan pemerintah untuk pendidikan cukup besar 20 tahun mendatang bisa mencapai US$ 12 triliun. Anggaran pendidikan itu 20% dari APBN. Itu cukup untuk meramaikan kampus-kampus dan menambah jumlah mahasiswa yang dikirim ke luar negeri. In i sangat bisa disikapi," cetus Gita.
sukses seseorang ga diliat dari titel gelar ama lulusan darimana pak... yg penting itu ILMUnya, nah bagaimana seorang lulusan harvard sekalipun jika sudah berilmu tapi ga bisa 'action'. Masih mendingan lulusan dalam negeri yg masih bisa melakukan action lebih
0 Komentar
Tulis Komentar